top of page
Search

Boiler Sering Mati Mendadak: Apa yang Salah?

Boiler adalah jantung dari banyak sistem industri, mulai dari pembangkit listrik hingga produksi makanan dan minuman. Ketika boiler tiba-tiba mati, dampaknya bisa sangat serius, mengganggu produktivitas dan menimbulkan biaya tambahan. Untuk mengatasi masalah ini, penting memahami penyebab utama boiler mati mendadak dan langkah-langkah pencegahan yang tepat.


Penyebab Boiler Mati Mendadak

  1. Kualitas Air yang Buruk

    Air umpan (boiler feed water) yang digunakan dalam boiler harus memenuhi standar tertentu. Jika air mengandung padatan terlarut, ion-ion pengganggu, atau pengotor lain, dapat terjadi pembentukan kerak atau korosi. Walaupun sudah melalui proses pengolahan, sisa-sisa pengotor masih bisa masuk dan menyebabkan kerusakan serius pada sistem boiler.

  2. Korosi

    Korosi adalah salah satu musuh utama boiler. Hal ini disebabkan oleh keberadaan gas korosif seperti oksigen, karbon dioksida, atau amonia dalam air boiler. Jika tidak diatasi, korosi dapat membuat pipa boiler menipis, menyebabkan kebocoran, atau bahkan kegagalan struktural.

  3. Kerak (Scale)

    Kerak terbentuk dari endapan senyawa seperti kalsium karbonat dan magnesium karbonat yang menumpuk di permukaan pipa boiler. Kerak ini mempersempit saluran pipa dan mengurangi efisiensi transfer panas, yang pada akhirnya dapat memaksa boiler untuk berhenti bekerja.

  4. Boiler Carryover

    Carryover adalah fenomena di mana busa, padatan, atau gas korosif terbawa oleh uap yang keluar dari boiler. Carryover dapat merusak turbin, katup, dan peralatan lain yang bergantung pada uap bersih.

  5. Efisiensi Pembakaran yang Rendah

    Jika efisiensi pembakaran rendah, boiler tidak mampu menghasilkan panas yang cukup untuk mempertahankan tekanan operasional. Hal ini sering terjadi karena pengaturan burner yang buruk atau kurangnya suplai udara yang optimal.


Cara Penanganan Boiler Mati Mendadak

Untuk mengurangi risiko boiler mati mendadak, langkah-langkah berikut dapat diterapkan:

  1. Pengolahan Air yang Optimal

    Pastikan air umpan boiler melewati proses pengolahan yang memadai, seperti penyaringan, demineralisasi, atau reverse osmosis, untuk menghilangkan pengotor dan gas korosif.

  2. Penggunaan Boiler Chemicals

    Tambahkan bahan kimia khusus ke dalam sistem boiler untuk mengontrol kerak dan korosi. Misalnya, bahan anti-scale untuk mencegah kerak dan inhibitor korosi untuk melindungi pipa dari kerusakan.

  3. Pemeliharaan Rutin

    Jadwalkan inspeksi dan perawatan berkala untuk memastikan semua komponen boiler berfungsi dengan baik. Bersihkan kerak, periksa katup, dan ganti bagian yang aus sebelum terjadi kerusakan serius.

  4. Penggunaan Deaerator

    Pasang deaerator untuk menghilangkan oksigen dan karbon dioksida dari air umpan. Deaerator tidak hanya memperpanjang usia boiler tetapi juga mencegah korosi pada sistem.

  5. Pemantauan Otomatis

    Sistem monitoring berbasis IoT atau alat kontrol otomatis dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini. Data real-time memungkinkan operator mengambil tindakan sebelum boiler mati mendadak.


Boiler yang mati mendadak bukan hanya gangguan kecil tetapi dapat menjadi masalah besar yang memengaruhi operasi industri. Dengan memahami penyebab seperti kualitas air yang buruk, korosi, dan kerak, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti pengolahan air yang baik, pemeliharaan rutin, dan penggunaan teknologi modern, risiko ini dapat diminimalkan.

Investasi dalam perawatan yang tepat akan memastikan boiler bekerja optimal dan efisien, menjaga kelancaran operasi industri Anda.


Boilermart meyediakan sparepart dan jasa servicing boiler di Indonesia. Silahkan hubungi kami di support@boilermart.co.id atau 0888-5591-188 untuk segala kebutuhan Anda.


Recent Posts

See All

Comments


bottom of page