top of page
Search

Tips Memilih Burner Boiler Terbaik untuk Kebutuhan Anda


Boiler Burner

Memilih burner yang tepat untuk boiler sangat penting untuk mencapai efisiensi, keamanan, dan kinerja optimal dalam sistem pemanas Anda. Burner yang dipilih dengan tepat dapat secara signifikan meningkatkan pemanfaatan energi, mengurangi emisi, dan memastikan operasi yang stabil dan efisien. Berikut adalah langkah-langkah penting sebagai panduan untuk memilih burner yang sesuai dengan kebutuhan boiler dan aplikasi Anda:


A. Prosedur Memilih Burner

1. Kumpulkan Informasi Relevan tentang Boiler dan Aplikasinya

Sebelum memilih burner, penting untuk mengumpulkan semua informasi yang diperlukan tentang boiler dan aplikasi yang sesuai. Ini termasuk:

  • Kapasitas dan Efisiensi Boiler: Pahami kapasitas output boiler (dalam kW atau BTU/jam) dan nilai efisiensinya. Faktor-faktor ini akan langsung mempengaruhi kapasitas burner yang dibutuhkan.

  • Tekanan Balik Furnace: Ketahui tekanan balik dari furnace untuk memastikan kompatibilitas dengan rentang operasi burner.

  • Jenis Bahan Bakar: Tentukan jenis bahan bakar atau bahan bakar yang akan digunakan dengan burner (misalnya, gas alam, minyak ringan, minyak berat).

  • Tekanan Masuk Bahan Bakar: Identifikasi tekanan masuk bahan bakar ke burner untuk memastikan pengiriman bahan bakar dan pembakaran yang tepat.

  • Metode Regulasi Kapasitas: Tentukan metode regulasi kapasitas (misalnya, modulating, on/off) untuk memenuhi kebutuhan aplikasi Anda.


2. Hitung Kapasitas Burner

Kapasitas burner dihitung berdasarkan kapasitas boiler dan efisiensinya:

Kapasitas Burner = Kapasitas Boiler​ [kW] / Efisiensi [%]

Contoh:

  • Kapasitas boiler: 2,500 kW

  • Efisiensi: 90%

Kapasitas burner = 2,500 kW / 0.9 = 2,778 kW



3. Hitung Aliran Bahan Bakar

Gas Burner:

Aliran Gas yang Dibutuhkan [m^3n/h] = (Kapasitas Burner [kW] * 3.6) / Nilai Kalor Gas [MJ/m^3n]

Contoh:

  • Kapasitas burner: 2,780 kW

  • Nilai kalor gas: 35.8 MJ/m^3

Aliran Gas = (2,780 kW * 3.6) / 35.8 MJ/m^3n = 280 m^3n/h

Oil Burner:

Aliran Minyak yang Dibutuhkan [kg/h] = [Kapasitas Burner [kW] * 3.6] / Nilai Kalor Minyak [MJ/kg]

Contoh:

  • Kapasitas burner: 2,780 kW

  • Nilai kalor minyak: 42.7 MJ/kg

Aliran Minyak = (2,780 kW * 3.6) / 42.7 MJ/kg = 234 kg/h



4. Gunakan Grafik Kapasitas dan Tekanan Balik

Grafik kapasitas dan tekanan balik yang disediakan oleh pabrikan adalah alat penting dalam proses pemilihan burner. Grafik ini dirancang khusus untuk setiap model burner dan menampilkan rentang operasi yang optimal berdasarkan berbagai parameter seperti kapasitas dan tekanan balik.

Tips dalam Menggunakan Grafik:
  • Perhatikan Variasi Bahan Bakar: Grafik ini mungkin berbeda berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, seperti gas alam atau minyak, sehingga penting untuk memastikan grafik yang digunakan sesuai dengan spesifikasi bahan bakar Anda.

  • Pertimbangkan Kondisi Operasional: Variabel seperti suhu sekitar dan perubahan tekanan harus diperhitungkan saat menggunakan grafik ini, terutama untuk aplikasi yang memerlukan adaptasi khusus.

  • Kolaborasi dengan Pabrikan: Konsultasikan dengan tim teknis dari pabrikan jika ada pertanyaan atau jika situasi operasional Anda memiliki persyaratan yang unik.

Catatan: Disarankan untuk memilih burner yang posisinya sedekat mungkin dengan tepi kanan area yang ditunjukkan pada grafik. Lokasi ini menandakan bahwa burner akan beroperasi pada efisiensi optimalnya, memanfaatkan kemampuan maksimal tanpa melebihi batas desain yang ditentukan.


5. Memilih Katup untuk Burner Gas dan Dual Fuel

Pemilihan katup yang tepat untuk burner gas dan dual fuel sangat penting untuk memastikan kinerja dan efisiensi sistem pembakaran. Pabrikan biasanya menyediakan tabel pemilihan katup yang disesuaikan dengan produk mereka, memberikan panduan spesifik berdasarkan berbagai parameter operasi. Tabel ini memberikan informasi tentang ukuran katup yang sesuai untuk tekanan dan kapasitas yang berbeda, dan penting untuk menggunakannya sebagai referensi dalam proses pemilihan.


Perhatikan bahwa nilai dalam tabel berlaku ketika tekanan balik furnace adalah 0 mbar. Oleh karena itu, Anda harus mengurangi tekanan balik furnace dari tekanan masuk gas aktual dan memilih katup berdasarkan nilai tersebut.

Contoh:

  • Tekanan masuk gas: 70 mbar

  • Tekanan balik boiler: 12 mbar

  • Kapasitas burner: 2,780 kW

Tekanan Efektif = 70 mbar - 12 mbar = 58 mbar

Untuk contoh ini, sesuaikan model burner Anda, lalu pilih katup yang memungkinkan kapasitas burner minimum 2,780 kW dengan tekanan masuk gas 58 mbar.


Dengan memanfaatkan tabel pemilihan katup ini, Anda dapat memastikan bahwa katup yang dipilih sesuai dengan kebutuhan teknis dan mendukung operasi yang efisien dan aman.


6. Periksa Dimensi Eksternal Burner

Pastikan bahwa dimensi eksternal burner, terutama kepala pembakaran, sesuai dengan aplikasi. Panjang kepala pembakaran harus sedemikian rupa sehingga, ketika dipasang, kepala pembakaran sejajar dengan dinding furnace atau sekitar 10 hingga 20 mm di dalam furnace.


7. Memeriksa Dimensi Api

Ketika memilih dan mengoperasikan burner, sangat penting untuk memastikan bahwa dimensi api yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang disediakan oleh pabrikan. Pabrikan biasanya menyediakan tabel dimensi api yang memuat informasi penting mengenai ukuran dan bentuk api yang ideal untuk setiap model burner mereka. Tabel ini membantu pengguna dalam menyesuaikan pengaturan burner agar api tidak menyentuh dinding furnace, yang dapat menyebabkan kerusakan atau efisiensi pembakaran yang buruk.


8. Memperhatikan Aksesori Tambahan

Ketika mengoperasikan burner boiler, penting untuk mempertimbangkan aksesori tambahan yang dapat memastikan kinerja dan efisiensi sistem pembakaran yang optimal. Berikut adalah beberapa aksesori penting yang harus diperhatikan:

  • Regulator Tekanan Gas: Aksesori ini menjaga tekanan gas tetap stabil dan sesuai dengan kebutuhan pembakaran, mencegah fluktuasi yang dapat mengganggu efisiensi burner.

  • Unit Pemompaan Minyak: Unit ini penting untuk burner berbahan bakar minyak, terutama minyak berat, dengan memastikan aliran dan pemanasan yang tepat untuk mencapai pembakaran yang efisien.

  • Termostat/Pressostat Boiler: Aksesori ini mengatur dan memonitor suhu dan tekanan dalam boiler, mencegah overheating dan overpressure untuk menjaga keamanan sistem.

  • Sensor dan Monitor: Memastikan parameter operasi seperti suhu, tekanan, dan aliran gas selalu dalam batas yang diinginkan melalui pengawasan real-time.

  • Katup Pengaman dan Kontrol: Memberikan perlindungan tambahan terhadap tekanan berlebih dan memungkinkan shutdown otomatis untuk meningkatkan keselamatan.

  • Peredam Suara: Mengurangi kebisingan operasional, meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja di sekitar sistem pembakaran.

Pastikan untuk selalu merujuk pada panduan pabrikan untuk spesifikasi aksesori tambahan ini agar sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi burner boiler Anda. Aksesori-aksesori ini memainkan peran penting dalam memastikan operasi sistem pembakaran yang aman dan efisien.


B. Rumus dan Aturan Umum

Memilih burner yang tepat memerlukan pemahaman tentang beberapa rumus dan aturan dasar yang dapat membantu dalam menghitung kapasitas dan kebutuhan pembakaran yang tepat. Memastikan bahwa burner sesuai dengan kebutuhan operasional boiler sangat penting untuk mencapai efisiensi maksimum dan keamanan sistem.


Berikut adalah tabel yang memuat rumus-rumus dasar dan aturan umum yang perlu diperhatikan saat memilih burner:

Parameter

Rumus/Aturan

Kapasitas Burner

Kapasitas Burner = Kapasitas Boiler / 0.9 (Ketika efisiensi boiler adalah 90%)

Steam Boiler

1 ton/jam uap ≈ 700 kW kapasitas boiler

Light Oil

1 kg/jam ≈ 11.86 kW kapasitas burner (Dengan nilai kalor 42.7 Mj/kg)

Heavy Oil

1 kg/jam ≈ 11.22 kW kapasitas burner (Dengan nilai kalor 40.5 Mj/kg)

Gas Alam

1 m^3/jam ≈ 10 kW kapasitas burner (Dengan nilai kalor 35.84 Mj/m^3)

Jumlah Udara Pembakaran untuk Gas Burners

12 hingga 13 m^3/jam per 10 kW kapasitas burner

Jumlah Udara Pembakaran untuk Oil Burners

13.5 m^3/jam per kg minyak yang dibakar

Unit Pemompaan, Penyaringan, dan Pemanasan Awal Minyak (Oilon HotBox) untuk Heavy Fuel Oil

Keluaran minimum yang dibutuhkan [kg/jam] = (Aliran minyak yang dibakar [kg/jam] + 150 hingga 200) × 1.25 hingga 1.3

Tabel di atas memberikan gambaran tentang berbagai aturan dan rumus yang digunakan dalam menghitung kapasitas burner serta persyaratan operasi berdasarkan jenis bahan bakar.


Memilih burner boiler yang tepat adalah langkah penting untuk memastikan efisiensi dan kinerja optimal dari sistem boiler Anda. Dengan memahami kebutuhan kapasitas boiler, jenis bahan bakar yang digunakan, dan parameter operasi lainnya, Anda dapat menentukan burner boiler yang paling sesuai dan memilih burner terbaik untuk aplikasi spesifik Anda.


Boilermart meyediakan sparepart dan jasa servicing boiler. Silahkan hubungi kami di support@boilermart.co.id atau 0888-5591-188 untuk segala kebutuhan Anda.


Recent Posts

See All

Comments


bottom of page